MAKALAH
FENOMENA INFORMATION COMUNICATION TECHNOLOGY GLOBAL
VILLAGE PADA SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA
Ditujukan
untuk memenuhi tugas ujian ahir semester (UAS) Information Communication
Technology.
Disusun Oleh
:
ASEP REGIANA – 41033732141005
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan ini
dengan baik.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat menyempurnakan pembuatan makalah.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun mengharapkan semoga dari makalah yang berjudul Fenomena
Information Comunication Technology Global Village Pada Sosial Masyarakat
Indonesia dengan baik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Bandung, 30 Mei 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR
ISI .............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang........................................................................... 1
1.2 Fokus
Pembahasan .................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan........................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
2.1 Teori
yang Relevan ................................................................... 5
2.2 Contoh
Nyata.......................................................................... .. 7
BAB
III PENUTUP.................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan................................................................................. 9
Daftar
Pustaka .......................................................................................... .. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi begitu
pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien.
Perkembangan tersebut telah mempermudah
penyebaran sebuah informasi dengan cepat.
Hal
tersebut memungkinkan tiap individu berbagi informasi atau berkomunikasi dengan
individu lainnya tanpa batasan mempertimbangkan jarak.
Tiap-tiap
manusia kini mampu berinteraksi secara global. Salah satunya melalui media
internet. Internet telah menghubungkan dunia dengan cara mengijinkan setiap
penggunannya berhubungan dengan pengguna lain di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri
dapat kita rasakan begitu besarnya pengaruh kemajuan teknologi dan informasi terhadap penerimaan yang sangat baik masyarakat,
baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan
dalam perkembangan tersebut. Kini berinteraksi dengan orang lain dengan perbedaan
jarak pun menjadi lebih efisien dengan adanya internet. Pencarian informasi pun
lebih dimudahkan dengan banyaknya situs pencarian data atau biasa di sebut search engine seperti google, yahoo,
bing dan lain lain.
1.2
Fokus
Pembahasan
Dalam
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki pembahasan yang sangat luas luas. Namun
dalam makalah ini penulis memfokuskan pembahasan pada fenomena teknologi informasi kampung global pada ruang
lingkup sosial masyarakat indonesia.
1.3 Tujuan Penulisan
- Sebagai tugas ujian ahir semester (UAS) Information Communication Technology yang berjudul “Fenomena ICT Global Village Pada Sosial Masyarakat Indonesia”.
- Memberikan informasi tentang kampung global pada sosial masyarakat Indonesia.
- Memberikan informasi tentang manfaat kampung global pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi .
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan
untuk membantu manusia untuk mengolah data, temasuk memproses, mendapatkan.
Menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas serta mengkomunikasikan atau
menyebarkan informasi
Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan
teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
secara tidak langsung menimbulkan dampak pada masyarakat di seluruh dunia.
Salah satunya yakni adanya istilah global village atau kampung global. Global
village adalah adalah konsep
mengenai perkembangan teknologi
komunikasi di mana dunia dianalogikan menjadi
sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada
awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension
of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat
nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada
masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada
tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada,
dan radio masih terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan
radikal.
Desa Global menjelaskan bahwa tidak ada
lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke
belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya
nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi
komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada
masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini.
Indonesia telah mengalami penglobalan
dalam bidang informasi, sejak kemunculan internet pada pertengahan 90-an..
Melalui internet, masyarakat antar satu kelompok dapat berhubungan dengan
kelompok lain di dunia maya,. Realisasi
kampung global ini, membuat masyarakat yang saling berjauhan dapat
saling berkomunikasi dan saling mengamati, dimanfaatkan pemerintah pusat untuk
menjangkau dan memonitor pemerintah daerah, apakah pemerintah daerah mengalami
masalah, hambatan, apa perlu bantuan, dan sebagainya, tidak perlu langsung
datang ke daerahnya yang jauh itu, hanya melalui telepon, internet, dan
teknologi komunikasi lainnya. Desa global juga berlaku di pedesaan.
"internet masuk desa" merupakan salah satu wujud desa global di Indonesia,
terutama di pedesaan. Contohnya adalah desa Leuwiliang di Bogor, walaupun desa
tersebut relatif jauh dari pusat kota, tetapi penduduknya tetap bisa merasakan
jasa telekomunikasi menggunakan telepon. contoh lainnya adalah internet yang
sudah terpasang di daerah Bojong, Kotamdaya Purwakarta, kota realtif kecil dua
jam dari Bandung, suatu hal yang luar biasa, mengingat masyarakat Bojong belum
lama dapat mengakses telepon, kehadiran internet dengan cepat menyusul, karena
adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan komunikasi di Indonesia.
Melihat fenomena yang sedang terjadi
khususnya di Indonesia ini, sangat dikhawatirkan perkembangan teknologi itu
membawa dampak buruk terhadap kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Sehubungan
dengan perkembangan ini, dibutuhkan juga peningkatan akan kesadaran masyarakat
mengenai lingkungan sekitarnya. Perubahan karena perkembangan teknologi yang
terjadi cukup cepat ini, secara tidak sadar maupun sadar telah merubah beberapa
pola hidup masyarakat khususnya Indonesia. Contohnya kini banyak sekali
anak-anak yang mengalami ketergantungan akan gadget mereka maupun orang tuanya.
Selain itu dampak negatifnya adalah
perkembangan mereka dalam hal bersosialisasi menjadi sangat lamban. Karena
mereka terlalu fokus dengan gadget tersebut. Kehidupan sosial di Indonesia pun
kini mengarah pada kehidupan yang individualis. Dimana teknologi telah
mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Sebagai contoh pada masyarakat
kelas menengah keatas yang tinggal di sebuah perkampungan modern atau kompek
perumahan biasanya tidak terlalu mengenal tetangganya sendiri. Atau bahkan
tidak mengenal sama sekali ini merupakan pengaruh dari kemajuan teknologi dan
informasi juga global village dimana setiap masyarakat merasa lebih perlu
berkomunikasi dengan rekannya via telepon, pesan singkat maupun internet
dibandingkan dengan tetangganya sendiri dibalik kesehariannya yang sangat
dinamis.
Dan
di Indonesia kini, peranan media massa, teknologi, serta sosial media memegang
kendali yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat dengan mudah dan relatif cepat
untuk mempengaruhi opini publik.
2.1 Teori yang Relevan
a.
Technology Acceptance Model (Davis, 1989)
Technology Acceptance Model sebenarnya diadopsi dari model Theory of
Reasoned Action yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna Teknologi Informasi (TI)
akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap
kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan
dalam konteks pengguna teknologi, sehingga alasan seseorang dalam melihat
manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku orang tersebut
sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi.
Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku
pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap
(attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user
behavior relationship). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama
dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih
terinci menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensidimensi tertentu yang
dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (user). Model ini menempatkan
faktor sikap dari tiaptiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu :
1. Kemudahan penggunaan (ease of use),
2. Kemanfaatan (usefulness).
Kedua hal ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Kesimpulannya
adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan
sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas
menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan
(usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).
b.
Diffusion of Innovation (Roger, 1995)
Definisi dari Difusi adalah sebagai suatu proses dimana suatu inovasi
dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap
anggota suatu sistem sosial, sedangkan kalau inovasi didefinisikan sebagai “an
idea, practice, or object perceived as new by the individual”. (suatu gagasan,
praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu). Adapun Unsur
unsur dalam Difusi Inovasi adalah sebagai berikut :
1. Innovation (Inovasi), yaitu ide, praktek, atau benda yang dianggap
baru oleh individu atau kelompok.
2. Communication channel (saluran komunikasi), yaitu bagaimana pesan itu
didapat suatu individu dari individu lainnya.
3. Time (waktu), ada tiga faktor waktu, yaitu :
• Innovation decision
process (proses keputusan inovasi)
• Relative time which an
inovation is adopted by individual or group (waktu relatif yang mana sebuah
inovasi dipakai oleh individu atau kelompok)
• Innovation’s rate of
adoption (tingkat adopsi inovasi)
4. Social System (sistem sosial), yaitu serangkaian bagian yang saling
berhubungan dan bertujuan untuk mencapai tujuan umum. Sedangkan untuk model
keputusan adopsi inovasi adalah :
• Knowledge (pengetahuan)
• Persuasion
(kepercayaan)
• Decision (keputusan)
• Implementation
(penerapan)
• Confirmation
(penegasan/pengesahan)
- Social Cognitive Theory (Bandura, 1986)
Social Cognitive Theory
sudah menggunakan model yang didasarkan pada teori kognitif yang dikembangkan
oleh Bandura
untuk menguji pengaruh computer self-efficacy, ekspektasi hasil, minat
atau perhatian, serta kecemasan terhadap penggunaan komputer. Dalam teori
ini self-efficacy merupakan antecedentterhadap penggunaan
teknologi. Tanggapan emosional seperti perhatian dan kecemasan dipengaruhi
oleh self-efficacy.
d. Social Exchange Theory (Homans,
1958)
Teori
social exchange adalah sebuah teori yang mengemukakan bahwa kontribusi
seseorang dalam suatu hubungan, di mana hubungan tersebut dapat mempengaruhi
kontribusi orang lain. Di dalam teori ini terdapat istilah Comparison Levels
yaitu, ukuran bagi keseimbangan pertukaran antara untung dan rugi dalam
hubungan dengan orang lain. Teori ini sama halnya dengan transaksi dalam
berdagang, di mana ada untung dan rugi.
2.2 Contoh Nyata
Saat
ini penguunaan media internet untuk berkomunikasi antara satu individu dengan
individu lain sangatlah mendukung untuk berinteraksi dengan seluruh dunia.
Salah satunya dengan adanya media sosial seperti facebook, twitter, instagram
dan lain-lain. Media-media tersebut bukan hanya tempat dimana setiap orang
dapat berinteraksi dengan orang lainnya, namun setiap orang pun dapat
mempengaruhi orang lain dengan berbagai tujuan. Sebuah kelompok mengenalkan
tren budaya mereka di media sosial dan menyebarkannya dengan cara-cara sehingga
masyarakat sosial budaya lain menirunya. Hal tersebut telah menjadi dampak
tidak langsung adanya pergeseran budaya lokal. Apabila tidak dapat memilah
setiap budaya yang masuk maka bukan hal yang mustahil budaya yang ada di
lupakan atau bahkan punah. Hal tersebut dapat terjadi melalui kebiasaan yang
berkesinambungan mengikuti tren global. Adanya isu-isu seperti westernisasi dan
isu-isu lain adalah dampak langsung dari adanya global village dimana seluruh
masyarakat di belahan dunia lain ingin mengikuti tren yang sedang terjadi di
belahan dunia barat.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Teknologi informasi dan
komunikasi saat ini banyak mempengaruhi terhadap kehidupan masyarakat sosial
masyarakat indonesia. Maka yang perlu kita perhatikan adalah semua orang
khususnya masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas untuk memilah mana sisi
positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang terjadi serta bagaimana
komunikasi itu selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar dan seimbang. Dalam
kehidupan sosial masyarakat dalam berkembangnya tren global village harus
melihat dari banyak sudut pandang budaya asli. Sehinnga perkembangan zaman
tidak menimbulkan pergeseran budaya dalam berkehidupan sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
http://perkembanganteknologikomunikasi.blogspot.com/2007/09/arti-global-village-dan-hubungannya.html
http://miftahul-ulum.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://www.theindonesianinstitute.org/gglob02.htmhttp://banjartegallinggah.blogspot.com/2008/11/mengangkat-potensi-lokal-menuju-desa.html
Comments
Post a Comment