Contoh Apresiasi Puisi



Cara Apresiasi Puisi

PEJABAT MATAHARI
Karya : Ahmad Al Matin EM

Entah sudah berapa kali mataku membanjir
Mengingat hari yang berubah kelam

Kemarin sebelum matahari pulang
Kita tertawa menikmati hujan
Dan segarnya sungai canda

Namun sekarang setelah matahari kembali
Kisah-kisah yang kita tulis dengan tinta tawa
Terhapus oleh tangis mengaung
Antara gedung kaca

Entah apa yang terjadi
Tiba-tiba recehku digrogoti
Oleh rayap memakai tali leher
Merubah cerita penuh lemak
Jadi belulang berserakan kerikil-kerikil

Wahai para pejabat
Ingatlah bahwa sinar mataku
Masih terang
Dan takkan padam
Sebelum gigi-gigi serakahmu
Hancur jadi debu
Apresiasi Puisi
Judul – Pejabat Matahari
Pengarang – Ahmad Almatin EM
Tema Puisi – Para pejabat yang korupsi
Diksi yang terkandung
No.
Jenis Diksi
Kalimat
Bait
Baris
Kata Kunci
Alasan/ Penjelasan
Kongret
Simbol
1
V

Entah sudah berapa kali air mataku membanjiri
1
1
Air mataku
Airmata rakyatku
2

V
Mengingat hari yang berubah kelam
1
2
Hari kelam
hari yang suram
3

V
Kemarin sebelum matahari pulang
2
1
matahari pulang
Kejelasan terungkap
4

V
Dan segarnya sungai canda.
2
3
Sungai canda
Bercanda dalam Semakin menyedihkan
5

V
Namun sekarang setelah matahari kembali
3
1
Matahari kembali
Setelah rakyat mengerti
6

V
Kisah kisah yang kita tulis dengan tinta tawa
3
2
Kisah
Kenangan
7

V
Terhapus oleh tangis mengaung
3
3
Terhapus tangis
Menjadi kecewa
8

V
Antara gedung berkaca
3
4
Gedung berkaca
Gedung pejabat
9
V

Entah apa yang terjadi
4
1
Terjadi
Kadaan saat itu
10

V
Oleh rayap memakai tali leher
4
3
Rayap
Koruptor
11

V
Merubah cerita penuh lemak
4
4
Merubah
Merubah pola hidup
12

V
Ingatlah bahwa sinar mataku
5
2
Sinar mataku
Kebenaran hukum
13

V
Dan takan padam
5
4
Takan padam
Kebenaran tak pernah padam
14

V
Sebelum gigi  gigi serakahmu
5
5
Gigi serakahmu
Nafsu para koruptor
15

V
Hancur jadi debu
5
6
Hancur
Tak berdaya
Rima
No.
Beraturan
Tidak Beratura
Kalimat
1

Ir
Am
Entah sudah berapa kali mataku membanjir
Mengingat hari yang berubah kelam
2
A
A
A

Kemarin sebelum matahari pulang
Kita tertawa menikmati hujan
Dan segarnya sungai canda
3

Li
Wa
Ung
Ca
Namun sekarang setelah matahari kembali
Kisah-kisah yang kita tulis dengan tinta tawa
Terhapus oleh tangis mengaung
Antara gedung kaca
4

Ti
Ti
Er
Ak
Il
Entah apa yang terjadi
Tiba-tiba recehku digrogoti
Oleh rayap memakai tali leher
Merubah cerita penuh lemak
Jadi belulang berserakan kerikil-kerikil
5
A
U
A
A
U
U

Wahai para pejabat
Ingatlah bahwa sinar mataku
Masih terang
Dan takkan padam
Sebelum gigi-gigi serakahmu
Hancur jadi debu

Majas
No.
Jenis Majas
Kalimat
Bait
1
Hiperbola 
Entah sudah berapa kali air mataku membanjiri
1
2

Mengingat hari yang berubah kelam
1
3

Kemarin sebelum matahari pulang
2
4

Kita tertawa menikmati hujan
2
5

Namun sekarang setelah matahari kembali
3
6

Kisah kisah yang kita tulis dengan tinta tawa
3
7

Terhapus oleh tangis mengaung
3
8

Anatara gedung berkaca
3
9
 Simile
Jadi belulang berserakan menjadi kerikil kerikil
4
10

Wahai para pejabat
5
11

Ingatlah bahwa sinar mataku
5
12

Masih terang
5
13

Dan takan padam
5
14

Sebelum gigi  gigi serakahmu
5

Amanat
-          Kita tidak boleh mengambil hak yg bukan hak kita
-          Kita harus menjaga kepercayaan oranglain kepada kita
-          Sekecil kecil korupsi pasti akan terungkap karena rakyat itu tidak hanya diam,
-          Jangan berjanji jika tidak bisa menepatinya
-          Kita tidak boleh merugikan oranglain
-          Korupsi itu adalah perbuatan yang sangat tidak baik.

Tipografi – Sejajar Tengah

Penilaian
Puisi ini menceritangkan tentang tindak kriminal korupsi yang sangat merugikan negara atau pun masyarakat, terutama korupsi di kalangan pejabat pejabat

Prafrase
Saat rakyat sedang hidup dengan pola hidupnya,bekerja berhari hari mencari nafkah. Semi mengubah nasib hidupnya. Sebelum koruptor itu datang, hidup rakyat meskipun sederhana tapi bahagia karena tercukupi kebutuhannya. Setelah mereka datang semua berubah menjadi kesengsaraan,seperti koruptor yang memoroti rakyat hingga habis. Dengan duduk di gedung mewah sedangkan rakyat sederhana. Perlahan lahan terus menerus dan habislah rakyat di poroti koruptor. Untuk para pejabat dengarlah suara rakyat,jangan hancurkan cita cita rakyat indonesia dengan tindakan bodoh para koruptor. Sebelum kebodohan dan nafsu membawa mereka kedalam kesengsaraan hukum peradilan.

Comments